Thursday, January 8, 2009

Rumah Sakit dan Petugas Medis Juga Dibom Israel


Sebuah kebohongan besar jika Israel mengklaim ingin menghancurkan Hamas dalam serangan brutalnya ke Jalur Gaza. Karena yang menjadi target serangan Israel adalah warga sipil, rumah-rumah penduduk bahkan petugas media dan rumah sakit !

Jumlah warga Palestina yang gugur syahid selama 10 hari pembataian Israel sudah mencapai 548 orang , 100 orang diantaranya syahid sejak Israel melakukan serangan darat hari Sabtu kemarin. Sejumlah aktivis kemanusiaan asing yang berada di Gaza mengatakan, Israel menembakkan dua misilnya ke bagian gawat darurat Rumah Sakit al-Awda di Jabaliya hari Senin kemarin.

"Dua buah misil jatuh di lapangan parkir yang penuh kendaraan sekitar 15 meter dari pintu masuk ruang gawat darurat. Akibat ledakan misil itu, pintu ruang gawat darurat hancur. Saat pemboman itu terjadi, ambulan-ambulan sedang sibuk keluar masuk membawa para korban," kata Alberto Arce dari International Solidarity Movement.

Selain menjatuhkan misil Rumah Sakit al-Awda, pesawat-pesawat tempur Israel hari Senin kemarin juga terbang di atas Rumah Sakit al-Shifa, rumah sakit terbesar di Jalur Gaza sehingga membuat semua orang di rumah sakit itu panik dan ketakutan.

Abu Khaled memeluk tiga anaknya yang luka-luka dan dirawat di salah satu ruangan rumah sakit itu, begitu mendengar suara jet tempur Israel. "Setelah itu, kami tidak bisa tidur tenang semalaman," kata Khaleed.

Pihak Israel menuding rumah sakit tersebut menyembunyikan seorang pemimpin Hamas. Tuduhan itu dibantah Naseem Ba'eem, menteri kesehatan Palestina. "Rumah sakit itu bukan barak militer atau markas besar pejuang," tukas Baeem.

Para dokter di Rumah Sakit al-Shifa juga sempat panik ketika terdengar deru pesawat tempur Israel. Mereka berusaha menenangkan para pasien yang menjerit ketakutan dan mengatakan bahwa rumah sakit tidak akan dijadikan target pengeboman.

"Meskipun saat itu kami juga sempat panik dan berpikir bahwa Israel bisa melakukan apa saja termasuk membom rumah sakit," kata Dokter Raed Harara, salah seorang dokter di Rumah Sakit al-Shifa.

Umi Said seorang warga Gaza hanya bisa geleng-geleng kepala dan geram mendengar rumah-rumah sakit juga menjadi target teror Israel. "Israel benar-benar sudah gila. Tidak cukupkan mereka menumpahkan darah?" kutuk Um Said.

Sebelumnya, Israel juga membombardir dua buah ambulan yang sedang melakukan evakuasi korban. Akibat bom-bom Israel itu, empat petugas medis syahid. Iyad Nasr, petugas Palang Merah di Jalur Gaza mengatakan, para petugas medis bukan hanya kekurangan tenaga medis dan obat-obatan serta peralatan medis yang terbatas akibat blokade Israel.

Amerika Serikat kembali menunjukkan keberpihakan pada sekutu kuatnya, Israel. Rancangan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa berisi tuntutan gencatan senjata di Gaza yang diajukan Libya atas nama 22 negara anggota Liga Arab dimentahkan AS sebelum pemungutan suara digelar.

Perwakilan AS beralasan rancangan resolusi tidak berimbang dan cenderung berpihak karena didalamnya tidak memuat desakan agar pihak Hamas menghentikan serangan roketnya. Sidang darurat Dewan Keamanan PBB yang dipimpin Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon berlangsung tegang.


AS Kembali Membela Israel

Selain Israel biadab AS juga biadab dengan sikapnya AS membuat Israel makin gencar membombardir Jalur Gaza. Hari ini, rudal Israel menghantam dan mengancurkan gedung parlemen di Gaza. Belum ada laporan korban jiwa dalam serangan ini. Kemarin, masjid juga menjadi sasaran rudal karena menurut Israel menjadi tempat penyimpanan granat dan roket Qassam. Hingga hari kelima, hampir 400 warga Gaza tewas dan 1700 lainnya terluka.


www.eramuslim.com

0 komentar:


2009. www.israelbiadab.blogspot.com by AntiIsrael, Fuct!. Supported by: Orang2 yang s2k1t h4t1